TEMPAT-TEMPAT ISTIMEWA DAN MUSTAJAB DI TANAH SUCI
Selain istimewa, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi merupakan tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa. Multazam, Raudhah, dan Arafah adalah tempat yang paling mustajab untuk berdoa. Lebih lengkap, dalam kitab Al Majimu, Imam Nawawi menyebutkan tempat-tempat yang istimewa di Tanah Suci sekaligus tempat mustajab, adalah:
1. Multazam (antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah)
“Merupakan bagian dinding yang terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, sekitar 2 meter panjangnya. Multazam lah yang oleh Rasulullah disebutkan sebagai tempat “paling mujarab” untuk berdoa, seperti di riwayatkan Al Baihaqi dan Ibnu Abbas: “Antara rukun Aswad—sudut tempat Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut Multazam, melainkan Allah mengabulkan permintaannya.”
2. Rukun Yamani dan Hajar Aswad (Masjidil Haram)
Rukun adalah sandi atau tiang, yakni 4 sudut Ka’bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad yang lebih dikenal dengan Hajar Aswad merupakan posisi “batu hitam” yang turut sebagian riwayat adalah batu dari yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari ALLAH untuk meninggikan pondasi Ka’bah, Hajar Aswad dijadikan salah satu pondasi. “Dan (ingatlah), ketika ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): “Ya Tuhan kami, terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS Al Baqarah: 127). Hajar Aswad adalah posisi permulaan bagi jemaah haji untuk melakukan tawaf. Karena keistimewaannya, berdoa di hajar aswad juga sangat mustajab. Disunnahkan juga untuk mencium batu hitam tersebut.
3. Maqam Ibrahim (dekat Ka’bah)
Bukanlah kuburan, namun batu yang tercetak pijakan kaki Nabi Ibrahim saat beliau akan membangun Ka’bah. Diriwayatkan, batu tersebut dapat naik dan turun sendiri sesuai kemauan Nabi Ibrahim saat melakukan pemasangan batu untuk dinding ka’bah. Ibnu Abbas menyebutkan: “tidak ada sesuatupun di dunia ini yang berasal dari surga, kecuali Hajar Aswad dan maqam Ibrahim.” Kini batu tersebut disimpan dalam bangunan kristal berkrangka besi dan tertutup kaca tebal. Di sekitar maqam ibrahim ini orang melakukan shalat sunnah apabila telah selesai tawaf. Istimewannya maqam ini di sebutkan ALLAH dalam QS Al Baqarah: 125, “Dan jadikanlah sebagian dari maqam Ibrahim itu sebagai tempat shalat.”
4. Hijir Ismail (dekat Ka’bah)
Terletak di sebelah utara Ka’bah, berbentuk setengah lingkaran. Hijir Ismail dibangun Nabi Ibrahim sebagai tempat berteduh sewaktu membangun Ka’bah. Hijir Ismail pada awalnya masuk dalam bagian Ka’bah dari kerusakan, karena kekurangan biaya mereka mengurangi bangunan Ka’bah 6 hasta. Rasulullah bersabda, “Dari Aisyah ra berkata: Aku ingin sekali masuk kedalam ka’bah untuk shalat di dalamnya.” Maka Rasulullah SAW menarik tanganku masuk ke Hijir Ismail seraya berkata “Apabila engkau mau masuk ke dalam ka’bah, maka sesungguhnya hijir ini sebagian dari Ka’bah. Karena kaummu ketika membina Ka’bah kembali menguranginya hingga Hijir itu berada di luar Ka’bah.” (hadist riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai, dan Tirmizi). Oleh karena sebagian Hijir Ismail termasuk bagian ka’bah, maka pelaksanaan tawaf di lakukan di luar Hijir Ismail, termasuk juga shalat fardhu.
5. Dalam Ka’bah
Di dalamnya terdapat 3 tiang utama yang berfungsi menyangga atap Ka’bah. Di situ ada mihrab, dimana Rasulullah pernah shalat. Ada pula tangga untuk naik ke atap. Dinding-dinding di dalamnya di lapisi batu mualam dan marmer yang di hiasi kaligrafi.
6. Mizhab atau talang emas (di depan Hijir Ismail)
Mizhab adalah talang air yang terletak pada sisi bagian utara menghadap Hijir Ismail. Awalnya Ka’bah tak memiliki atap sehingga tidak memerlukan talang (saluran) air. Saat suku Quraisy merenovasi dan melengkapi dengan atap, maka di perlukan talang untuk membuang air hujan. Pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik (Bani Umayyah) talang Ka’bah telah di selaputi emas.
Saat suku Quraisy merenovasi dan melengkapi dengan atap, maka di perlukan talang untuk membuang air hujan. Pada masa khalifah Walid bin Abdul Malik (Bani Umayyah) talang Ka’bah telah di selaputi emas. Semasa pemerintahan Sultan Abdul Majid (1267 H) bin Mahmud Khan (istanbul) talang tersebut di ganti dengan emas seluruhnya, dengan berat sekitar 40 kg.
7. Sumur Zam-zam (Masjidil Haram)
Rasulullah SAW meminum air dari sumur zam-zam dan beliau bersabda:“Air Zam-zam penuh berkah dan makanan yang mengenyanginya dan obat bagi penyakit. Jibril mencuci hatiku pada malam isra’ adalah dengan air sumur itu.”(HR Bukhari Muslim)
8. Bukit Shafa dan Marwah (komplek masjidil haram)
Kisah Siti Hajar yang mencari air untuk anaknya, Ismail as, menjadi dasar bagi prosesi sa’i dalam Ibadah Haji dan Umrah. Jarak antara Shafa-Marwah 415 meter (sebagian sumber menyebut 405 dan 450 meter). Kedua bukit ini sekarang sudah termasuk bangunan Masjidil Haram. Namun hukum kesuciannya tetap berlaku “terpisah” , bahwa lokasi tersebut adalah lokasi di luar masjid. Sehingga muslimah yang sedang haid boleh melakukan sa’i.
9. Raudhah (Masjid Nabawi, Madinah)
“Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman-taman surga dan mimbarku berada di atas telagaku,” begitu sabda Rasulullah saw (Muttafaq alaihi). Selain multazam, Raudhah merupakam tempat berdoa paling mustazab. Tak heran, di masa haji, tempat tempat ini menjadi “rebutan” para jamaah haji untuk shalat dan berdoa. Raudhah merupakan “bekas” rumah Rasulullah yang kini termasuk dalam Masjid Nabawi. Posisinya antara makam Rasulullah dan Mimbar Rasulullah, dengan luas kurang lebih 144 meter persegi. Raudhah berarti “taman surga”. Beberapa ahli meriwayatkan bahwa tempat tersebut kelak setelah kiamat akan benar benar ALLAH pindahkan ke surga, sehingga ia menjadi bagian taman surga.
10. Padang Arafah (saat wuquf)
Merupakan tempat untuk melakukan wuquf, salah satu rukun Haji, yang bila tidak di laksanakan maka hajinya batal (tidak sah). Keutamaan arafah sebagai tempat yang mustazab untuk berdoa adalah berdasar sabda Rasulullah saw, : “Doa yang paling afdol adalah doa di hari arafah.” Dalam riwayat lain, rasulullah bersabda, “tidak ada hari yang paling banyak ALLAH menentukan pembebasan hambanya dari neraka, kecuali hari arafah.”
11. Mina (saat hari tasyriq)
Sesungguhnya mina itu seperti rahim, yang ketika terjadi kehamilan diluaskan oleh ALLAH swt,” sabbda Rasulullah saw mengenai keistimewaan tempat yang terletak 7 kilometer dari Masjidil Haram ini. “keajaiban” mina memang kemampuannya menampung seluruh jemaah Haji yang datang menjelang tanggal 10 zulhijah untuk melontar jumrah. Dua juta orang berkumpul namun mina seakan selalu menjadi lebih luas layaknya rahim seorang ibu yang sedang mengandung.
12. Mudzalifah (saat mabit)
Terletak diantara Mina dan Mekkah, Muzdalifah merupakan lembah yang panjangnya sekitar 4 kilometer. Di tempat ini jemaah haji mabit awal (berhenti sejenak) untuk mengumpulkan 7 butir batu.
13. Di Jumratul Aqabah, Jumratul Wustha, dan Jumratul Ula (tiga pilar di tempat melempar batu di mina)
Saat Nabi Ibrahim as di perintahkan ALLAH untuk menyembelih putranya Ismail, setan menggoda beliau agar tidak melaksanakan perintah itu. Tiga kali beliau di goda setan, tiga kali juga beliau melemparkan batu kepada setan. Di tempat-tempat Nabi Ibrahim melemparlah di bangun tugu-tugu peringatan. Jumlah ula terletak di dekat Masjid Khaif, jumlah wustha berjarak 150 meter dari jumrah ula, dan jumrah aqabah berada di pintu gerbang mina, berjarak sekitar 190 meter dari jumrah wustha.
--alhamdulillah