Dalil Tabaruk Dengan Benda Mati


Kisah Sandal Rasulullah saw
Suatu ketika Al Imam Asy Syekh Yusuf bin Ismail An Nabhani menggubah dua bait syair dalam rangka Memuji Alas kaki atau Sandal Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam (SAW), yang berbunyi :
- على رأس هذا الكون نعل محمد # علت فجميع الخلق تحت ظلاله
- 'Alaa ro'si haadzal kauni na'lu Muhammadin # 'alat fajamii'ul kholqi tahta dzilaalihii
- لدى العرش موسى نودي اخلع وأحمد # إلى العرش لم يؤمر بخلع نعاله
- Ladal 'arsyi muusa nuudiyakhla' wa Ahmadun # ilal 'arsyi lam yu'mar bikhol'i ni'aalihii
Artinya :
- " Diatas Alam semesta ini terdapat Alas kaki Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam, yang Mulia. Dimana seluruh makhluk berada dibawah naungannya.
- Nabi Musa alaihis salam, di hadapan lembah yang disucikan, "Thuwa", diperintah untuk melepas alas kakinya (lihat Q.S. Thaahaa : 12). Sedangkan Nabi kita Muhammad Shollallahu Alaihi Wasallam, dihadapan 'Arsy tidak diperintah untuk melepasnya".
Dikisahkan ketika Malaikat Jibril as membawa Rasulullah saw  isro' mi'roj untuk menghadap Allah swt di Sidrotul Muntaha, sesampai dipintu Sidrotul Muntaha, Jibril as mempersilahkan Rasulullah saw untuk masuk menghadap Allah swt.
"Engkau tidak ikut masuk wahai Jibril? " tanya Rasulullah.
"Tidak ya Rasulullah, sebab antara aku dan Allah terdapat 70 hijab dari nur.Kalau saja aku melewati hijab pertama, maka aku akan hancur lenyap karena begitu agungnya hijab nur itu"
Maka Rasulullah hendak masuk sambil melepas terompah beliau.
"Jangan engkau lepas terompahmu ya Rasulullah. Karena apapun yang melekat ditubuhmu, semua berkah.Sedangkan engkau lebih mulia dari seluruh makhluk ciptaan Nya"
Seorang Mufti Hadlromaut, Al Habib Abdurrohman ibn Ubaidillah As Saggaf ketika mendengar dua bait syair diatas, beliau merasa kurang setuju dan spontanitas menyanggahnya dengan dua bait syair pula, yaitu :
- يقولون إن المصطفى ليلة السرى # إلى العرش لم يؤمر بخلع نعاله
- Yaquuluuna innal Musthofa lailatassuroo # ilal 'arsyi lam yu'mar bikhol'i ni'aalihii
- وهذا محال عندنا فى مقام من # تواضعه لله أسنى خلاله
- Wa haadza muhaalun 'indanaa fii maqoomi man # tawaadluu'uhu lillaahi asnaa khilaalihii
artinya :
- " Mereka berkata bahwa ketika Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam Isro' Mi'roj, tidak diperintah untuk melepas alas kakinya dihadapan 'Arsy.
- Ketahuilah bahwa hal itu adalah mustahil bagi sosok manusia yang senantiasa tawadlu' (rendah diri) dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala ".
Setelah kejadian diatas, Al Habib Abdurrohman ibn Ubaidillah As Saggaf didatangi Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam, di dalam mimpi. Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam, membawa selembar kertas yang bertuliskan dua bait syair milik Imam An Nabhani, seraya bertanya,
"Wahai cucuku ibn Ubaidillah! Apakah engkau pernah membaca kitab al-Bukhori? Coba rujuk kembali disana tentang dua bait syair ini".
Setelah Habib Abdurrahman ibn Ubaidillah As Saggaf bangun dari tidurnya beliau langsung bergegas membuka kitab al-Bukhori (Shohih Bukhori). Sambil dibantu rekan-rekannya, beliau dengan penuh rasa penasaran mencari bab yang berkaitan dengan syair Imam An Nabhani tersebut. Namun hasilnya nihil, beliau tidak mendapat bab yang dimaksud Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam  itu.
Hari berikutnya Al Habib Abdurrahman ibn Ubaidillah didatangi kembali oleh Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam, sambil membawa kitab Al Bukhori. Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam, langsung menunjukkan kepada Al Habib Abdurrahman ibn Ubaidillah As Saggaf (bab sholat Rosululloh memakai alas kaki). Dari sanalah beliau berkesimpulan, jika Rosululloh Shollallahu Alaihi Wasallam, ketika munajat kepada Allah dalam sholat pernah memakai alas kaki, maka tidak menutup kemungkinan bila beliau memakainya pula ketika munajat kepada Allah di 'Arsy sewaktu Isro' Mi'roj. Karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan sholat sebagai Mi'roj Ruhani bagi setiap mukmin. Dari itu Al Habib Abdurrahman ibn Ubaidillah taroju' (menarik kembali) sanggahan beliau terhadap Imam An Nabhani.
Kisah diatas diceritakan oleh Abuya As Sayyid Muhammad ibn Alawi Al Maliki, beliau mendengarnya dari ayah beliau, As Sayyid Alawi ibn Abbas Al Maliki, dan As Sayyid Alawi mendengar langsung dari Al Habib Abdurrohman ibn Ubaidillah As Saggaf, Mufti Negeri Sejuta Wali, Hadlromaut Yaman.
(Syaikhina DR. Abdur Rouf Maimoen)
Wallahualam bishowab

Subscribe to receive free email updates: