Musyawarah Indonesia
Mesjid Jami Kebon Jeruk
Jakarta, 10 November 2001
BAYAN SUBUH
Allah pencipta segala sesuatu. Segala sesuatu itu tidak ada yang sia-sia Allah ciptakan. Allah tidak pernah salah, dan selalu benar selama-lamanya.
1. Kenapa orang Allah jadikan Miskin ?
2. Kenapa orang Allah jadikan Kaya ?
3. Kenapa orang Allah jadikan laki-laki ?
4. Kenapa orang Allah jadikan perempuan ?
5. Kenapa orang Allah jadikan Sakit atau Cacat ?
Ini semua adalah keputusan-keputusan Allah yang mempunyai Hikmah masing-masing. Orang kaya mempunyai Hikmah dengan kekayaannya.
Orang miskin mempunyai Hikmah dengan kemiskinannya.
Begitu juga laki-laki, perempuan, dan orang cacat atau sakit. Semuanya punya Hikmah masing-masing.
Allah telah ciptakan manusia sesuai dengan fitrahnya dalam agama.
Seperti ikan fitrahnya hidup bahagia dalam air, jika diluar air maka ikan ini akan menderita.
Walaupun ikan ini diletakkan pada kasur yang empuk atau takhta yang terbuat dari emas, maka ikan ini tetap akan menderita. Tetapi kalau ikan ini diletakkan dalam embar kecil yang buruk dan kotor tetapi ada air maka ikan ini akan bahagia.
Begitu juga manusia, kalau tidak ada agama walaupun ia tinggal di istana mewah, dengan perempuan yang cantik-cantik menemaninya, kasurnya empuk dan penjaganya banyak, tetapi tidak ada Agama wujud dalam dirinya maka orang ini tetap akan menderita. Walaupun seseorang bajunya compang camping, Istana gak punya, tidurnya hanya dibawah pohon tanpa kasur, maka ia tetap akan bahagia kalau agama ini wujud dalam dirinya.
Seorang utusan Romawi berkata ketika melihat Umar RA tertidur dibawah pohon dengan tenang, ia membandingkannya dengan raja romawi yang tidak bisa tidur tenang walaupun di Istana mewah.
Jika semua ini berjalan sesuai dengan Fitrah maka rahmat akan turun. Kerusakan adalah jika sesuatu yang Allah telah tetapkan fungsinya mau berjalan diluar fungsi. Jika laki-laki ingin jadi seperti wanita dan wanita ingin jadi seperti laki-laki inilah kerusakan.
Ciri pertama laki-laki :
1. Sholat di mesjid : perempuan sholatnya dirumah
Di dalam Al Qur’an diterangkan hanya laki-laki yang pergi ke mesjid, sedangkan perempuan sholatnya dirumah. Jadi laki-laki yang sholatnya dirumah ini banci. Jika kita mau lihat bangsa ini jantan atau tidak lihat mesjidnya, penuh atau tidak. Jika kita mau menikahkan anak kita, tanya apakah dia sholat di mesjid atau di rumah. Jangan nikahkan anak anda yang nantinya anak dia hanya menjadi ahli-ahli dunia saja. Targetkan menjadi Dai, baru nikahkan.
2. Dakwah : Berani menyampaikan yang Haq dan mengajak orang ke mesjid
Para Anbiya tidak ada yang perempuan, semuanya laki-laki. Jadi tugas dakwah ini adalah tugas laki-laki. Laki-laki yang tidak mau dakwah walaupun ia sholat 5 waktu ini sama seperti laki laki yang mandul atau impotent. Malu menunjukkan kelaki-lakiannya pada orang. Tetapi tidak malu dilihat Allah.
Ego yang paling jahat adalah orang yang sibuk beragama sendirian dan tidak peduli orang lain. Dalam riwayat seorang Abid asyik dengan ibadahnya sendirian ketika Allah hendak menurunkan Azab Allah perintahkan dimulai dari Abid itu. Jibril AS bertanya kenapa ? karena si abid tidak pernah merah pipinya atau panas hatinya melihat kedzaliman diseke lilingnya.
3. Menepati Janji yang telah diucapkan à Bisa dijaga kata-katanya
Ketika dia mengucapakan kalimat maka ia menyadari bahwa dirinya sudah berjanji di hadapan Allah, maka dia akan sungguh-sungguh menjalankan agama ini. Seorang Sahabat diberikan Ghanimah hasil kemenangan perang umat Islam, tetapi ia malah menangis. Nabi SAW bertanya kenapa ia menangis. Ia menjawab, “saya perang bukan untuk mendapatkan Ghanimah tetapi saya berperang untuk di syahidkan di jalan Allah.” Lalu Nabi SAW bersabda :
“Jika kamu benarkan Janjimu kepada Allah, Maka Allah akan benarkan Janjinya kepadamu.”
Perintah yang paling berat di kota Mekah bagi sahabat adalah agar mereka dapat menahan diri mereka dari mengangkat pedang karena ini perintah Nabi SAW. Sama seperti preman yang di hina atau kyainya di hina oleh orang lalu kyai tersebut nyuruh preman itu sabar. Menurut kamu beratan mana bagi itu preman menahan tangannya atau menghujamkan tangannya ke orang itu. Begitulah sahabat yang mereka diperintahkan harus menahan pedangnya.
“ Seseorang tidak akan mampu mengangkat pedang di jalan Allah sebelum ia mampu menahan mengangkat pedang karena Allah.”
Bagaimana Ali RA ketika ia hendak menebas leher musuhnya di medan perang lalu musuhnya meludahi. Ketika itu pula Ali RA meninggalkan musuhnya yang akan ditebas. Melihat hal itu sang musuh mengejarnya dan bertanya kenapa Ali RA tidak jadi menebasnya. Lalu Ali RA menjawab, “Aku tidak jadi menebasmu karena aku takut ketika kamu meludahiku timbul rasa marah sehingga aku takut niatku membunuh karena Allah ternodai oleh nafsu amarahku.”
Yang namanya kemenangan bukannya menebas leher musuh dengan ujung pedang, tetapi yang namanya kemenangan dalam Islam yaitu ketika melihat manusia masuk Islam berbondong-bondong.
Nabi SAW ketika ditodong oleh seseorang dengan pedang, orang itu berkata, “Siapa yang akan meolongmu dari pedangku.” Lalu Nabi SAW menjawab, “ALLAH”, seketika pedangnya jatuh, lalu diambil oleh Nabi SAW dan ditodongkan ke leher si penodong tersebut. Lalu Nabi SAW balik bertanya siapa yang akan menolongmu ? maka orang itu menjawab bahwa nabi ini adalah orang yang berakhlaq baik ia memohon untuk dibebaskan dengan jaminan ia akam berdakwah kepada teman2x kampungnya. Maka dibebaskanlah oleh Rasul SAW sehingga ia masuk Islam dan hidupkan dakwah di kampungnya. Bukan menundukkan leher, tetapi menundukkan hati yang Allah mau.
Ibrahim AS diperintahkan Allah untuk menyembelih anaknya yang paling dicintai, apakah Allah Dzalim ? tidak, karena Allah pingin hati Ibrahim AS hanya tunduk kepada Allah saja. Begitu juga pada Ismail AS, apakah Ismail AS rela ditebas. Jadi ujian ini untuk mereka anak dan bapak agar meluruskan kepada siapa hati mereka harus tunduk. Sehingga ketika Ismail hendak disembelih maka Allah ganti dengan Domba.
Dengan Dakwah nanti Allah hancurkan musuh Islam dengan caranya sendiri :
1. Nyamuk yang lemah mengalahkan Raja Namrud yang besar
2. Air yang menyelamatkan Musa AS tetapi menenggelamkan Firaun
3. Bumi yang menelah Qorun dan harta2xnya
4. Kaum Luth dengan sekali teriakan malaikat, dll
Allah punya banyak cara, dan jika yang dibelakangnya Allah siapa yang mampu mengalah kannya. Dengan Batu saja tank-tank canggih bisa hancur jika Allah dibelakangnya. Yang paling penting kekuatan dibelakangnya, seperti kekuatan dibelakang Nyamuk Namrud.
Ketika Futuh Mekah, orang Quraish khawatir mereka akan ditebas oleh Nabi SAW dan sahabat-sahabatnya. Tetapi apa yang dicontohkan oleh Rasullullah SAW. Saat semua pedang siap bicara untuk membalas keluarga yang dibunuh, kenangan ketika dihina, diusir, dikucilkan dari mekah. Tetapi apa kata Nabi, “Aku membebaskan kalian sebagaimana Yusuf AS membebaskan saudara-saudaranya.” Siapa yang mampu melakukan demikian ? Hanya Dai yang mempunya rasa sayang kepada umat.
4. Berani Perang di jalan Allah : Hanya laki-laki yang berperang dijalan Allah
Jika tidak berani keluar di jalan Allah ini bukan pejantan, yang pengecut itu adalah orang-orang yang tidak berani meninggalkan harta, anak, dan isteri untuk agama Allah. Bukan orang-orang yang keluar di jalan Allah, ini keliru namanya. orang orang yang takut keluar di jalan Allah perlu ditanyakan kelaki-lakiannya. Orang beriman harus berani berperang dan punya pedang dirumahnya masing masing. Mati dan Hidup ditangan Allah. Jika Allah pingin mati tidak ada seorangpun yang mampu menahannya. Kalau Allah ingin seseorang hidup, walaupun 100 pedang yang dipegang oleh jawara-jawaranya, kalau Allah tidak izinkan maka tidak akan terjadi. Mati atau hidup ini hak patent Allah.
5. Pemimpin di rumahnya : tegas bukannya takut pada anak dan isteri
Menjadi Pemimpin dirumahnya karena laki laki yang dipimpin wanita dirumahnya ini bukan laki-laki. Laki-laki yang baik adalah yang memimpin wanita, dan wanita yang jahat adalah yang mau memimpin laki-laki. Jangan sampai suami berada dibawah ketiak isteri, sedikit sedikit musyawarah karena takut. Allah benci ama laki-laki yang takut ama isterinya. Apalagi isteri yang menghalangi suami dari jalan Allah. dahulu kalau Sahabat, istrinya sudah diceraikan jika menghalangi suami keluar di jalan Allah, kisah anak Abu Bakar RA.
6. Menghidupkan Taklim dirumah : Peran Pembimbing Nampak
Kelakian akan nampak jika suami ikut taklim dirumah bersama dengan isteri. Peran laki-lakinya sebagai pembimbing nampak didepan isterinya. Isteri tidak akan bisa melihat kelakian suami jika suami tidak hadir dirumah untuk taklim
Allah berfirman : “ Selamatkan dirimu dan keluargamu dari Api Neraka”
Isteri ikut dalam dakwah dengan dzikir dan risau akan menambah kekuatan dakwah 35 x lebih ampuh minimal. Sebagaimana Aisyah rha ketika Nabi mengeluh bahwa Sahabat ketika perjanjian Hudaibiyah tidak mau turut kata Nabi. Lalu Aisyah R.ha berkata Sahabat tuli dari mendengar sabda Nabi SAW karena mereka terlarut sedih yang dalam. Mereka risau melihat perjanjian Hudaibiyah yang timpang sebelah. Lalu Aisyah R.ha menyuruh Nabi amalkan saja sabdanya, lakukan saja, karena mereka masih bisa melihat. Setelah dilakukan langsung seluruh Sahabat mengikutinya dengan semangat walaupun sedih. Jadi umat sekarang tuli, hanya lewat amal yang dapat menggugah hati mereka. Isteri seperti inilah yang bisa menjadi asbab hidayah dan menguatkan usaha dakwah kita.
7. Memberi Nafkah : bukan wanitanya yang kerja
Memberi Nafkah ini adalah kerjanya laki-laki. Nabi SAW pulang perang sampai di rumah ia menyuapkan isterinya. Jangan biarkan isteri yang kerja. Hilang kejantanan suami jika rela membiarkan isterinya kerja. Isteri kerja bisa jadi asbab menjadi pemimpin bagi laki-laki.
Sudah menjadi keputusan Allah siapa saja yang mau bahagia harus jalankan agama secara sempurna baik secara umat maupun individu : laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Seperti Ibrahim as, istri dan anak disertai dalam perjuangan. Dakwah tidak akan maju jika hanya laki-laki yang mengerjakan kerja dakwah. Semua laki-laki dan perempuan harus ikut berpartisipasi dalam kerja agama dalam rumah, dalam kampus, dalam kantor, dalam segala aspek kehidupan, dari bayi hingga orang tua, dari miskin hingga orang kaya, dari pengangguran hingga pejabat, dari yang bodoh hingga yang pinter, semuanya harus ambil partisipasi.
Agama tidak akan wujud tanpa kerja sama laki-laki dan perempuan. Bukan dalam mencetak anak, ini binatang juga bisa. Bukan dalam membuat rumah, ini orang kafir juga bisa bahkan lebih pandai. Tetapi kerja sama dalam menegakkan Agama. Ketika wahyu pertama kali turun, pertama kali yang ditemui nabi SAW adalah istrinya dulu bukan yang lain. Syetan faham potensi wanita sehingga potensi ini digunakan dalam kerjanya setan.
Kisah seorang setan mengganggu abid dan alim dengan cerita onta masuk ke dalam lobang jarum. Abid gugur karena tidak punya ilmu sedang alim lolos karena dia bilang terserah Allah mau membesarkan lubang jarumnya atau mengecilkan ontanya. Tetapi si Alim ini gugur oleh seorang wanita. Kisah Bal’am ulama yang mampu membuat taklim di awan dan ilmunya katanya bisa menggetarkan Arasy Allah. Namun celaka karena seorang wanita dan kesabaran setan dalam menyesatkan bal’am melalui seorang wanita. Kejahatan wanita ini bisa melebihi dari 1000 laki-laki jahat, namun kebaikan wanita ini dapat melebihi 70 laki-laki sholeh. Potensi wanita dapat mempercepat laki-laki masuk surga dengan 70 kali kecepatan. Apalagi bagi istri yang disertakan dalam dakwah.
Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW umatnya banyak karena istri mendukung perjuangan agama dan di ikut sertakan. Nabi Nuh AS cuman dapet 83 pengikut dari 950 tahun umurnya. Nabi Luth bahkan tidak ada sama sekali karena istri menentangnya. Untuk itu penting kita buat usaha diantara kaum wanita. Rusaknya laki-laki karena rusaknya wanita, rusaknya anak karena rusaknya ibu sebagai pemimpin ketika suami tidak ada. Kita perlu bawa istri, anak perempuan kita, ibu kita kedalam fikir agama dan usaha atas agama. Dengan ada kerja sama ini maka Agama akan berkembang dan akan umat akan terper baiki.
Insya Allah
Niat amal dan sampaikan